1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu, agar dapat menciptakan sumber daya manuscrito yang baik dan berkualitas harus diawali dengan peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan sarana utama di dalam membentuk dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah maupun melalui pendidikan formal di sekolah. Tanpa adanya pendidikan formal de informal akan sulit untuk mencetak kualitas sumber daya manusia yang baik yang dapat menentukan masa depan bangsa sendiri. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas atau mutu suatu sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional. Sebagaimana ditetapkan dalam UU No 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonésia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani, Kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan demikian, setelah kualitas pendidikan itu diperbaiki disesuaikan dengan perkembangan zaman maka semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik selaku generasi penerus bangsa akan maju dan berkembang sesuai dengan potensi masing-masing melalui aktivitas belajar di sekolah, sehingga apa yang menjadi tujuan belajar tersebut dapat tercapai yang Terwujud dalam suatu prestasi belajar. Prestasi belajar sangat penting sekali sebagai indikator keberhasilan baik bagi seorang guru maupun siswa. Bagi seorang guru, prestasi belajar siswa dapat dijadikan sebagai pedoman penilaian terhadap keberhasilan dalam kegiatan membelajarkan siswa. Seorang guru dikatakan berhasil menjalankan programa pembelajarannya apabila separo atau lebih dari jumlah siswa telah mencapai tujuan instruksional baik tujuan instruksional khusus maupun umum. Sedangkan bagi siswa, prestasi belajar merupakan informasi yang berfungsi untuk mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajarnya, apakah mengalami perubahan yang bersifat positif maupun perubahan yang bersifat negatif. Tidak ada seorang pun siswa yang tidak menginginkan suatu prestasi belajar yang baik. Namun untuk memperoleh semua itu tidaklah mudah karena mengingat adanya perbedaan setiap indivíduo baik motivasinya, karakternya, cita-citanya dan lain-lain yang dimiliki oley setiap siswa. Dengan perbedaan yang demikian akan menyebabkan tercapainya suatu prestasi belajar yang berbeda pula yaitu prestasinya ada yang tergolong tinggi, sedang dan renda. Hal ini dapat terjadi karena banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang diantaranya faktor motivasi, dukungan orang tua dan asal sekolah. Motivasi adalah salah satu faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena dalam motivasi tersebut terdapat unsur-unsur yang bersifat dinamis dalam belajar seperti perasaan, perhatian, kemauan dan lain-lain. Motivasi belajar ini tidak Hanya tumbuh dari dalam diri siswa melainkan motivasi juga dapat muncul berkat adanya daya penggerak dari orang lain guna menambah semangat belajar siswa baik di rumah maupun di sekolah. Selain motivasi, faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah dukungan orang tua. Dukungan orang tua meliputi dukungan moral yang berupa perhatian. Perhatian dari orang tua merupakan harapan semua anak di masa pertumbuhan dan perkembangannya. Di masa-masa itu seorang anak lebih terpengaruh dengan faktor lingkungan baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan pergaulan di masyarakat, sehingga anak harus diperhatikan dan diarahkan oleh orang tuanya khususnya dalam bidang pendidikannya agar perencanaan untuk masa depan lebih jelas dan terarahkan. Sedangkan dukungan orang tua yang berupa material menyangkut keadaan ekonomi orang tua yang dapat digunakan untuk biaya pendidikan serta untuk melengkapi peralatan maupun perlengkapan belajar. Keadaan suatu keluarga yang kelas ekonominya menengah ke bawah akan merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan anaknya yang tentunya berkaitan dengan fasilitas belajar. Dengan demikian keadaan tersebut akan sangat mempengaruhi kegiatan belajar anak dan berdampak pada prestasi belajar yang diraih anak tersebut. Di luar motivasi dan dukungan orang tua, asal sekolah pun juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Asal sekolah di sini dikelompokkan menjadi dua yaitu SMP e MTs. Pada dasarnya setiap siswa yang berasal dari latar belakang asal sekolah yang berbeda maka pengetahuan yang diperoleh setiap siswa juga berbeda. Perbedaan asal sekolah ini akan berdampak pada pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh oleh setiap siswa khususnya untuk mata pelajaran akuntansi. Walaupun pada jenjang pendidikan di SMP MTs itu tidak ada mata pelajaran akuntansi, tetapi ada mata pelajaran lain yang berkaitan dengan mata pelajaran akuntansi yaitu mata pelajaran ekonomi. Jumlah jam mata pelajaran ekonomi antara yang di SMP dengan yang di MTs sama yaitu sebanyak dua jam pelajaran setiap minggunya. Meskipun demikian kurikulum antara kedua asal sekolah tersebut tidak sama yaitu jumlah mata pelajaran yang ada di MTs lebih banyak dibandingkan dengan jumlah mata pelajaran yang ada di SMP. Hal ini akan berdampak pada tingkat daya serap siswa yang berbada-beda terhadap pemahaman sejunlah materi pelajaran yang dipelajarinya. Selain itu, metode pembelajaran serta kemampuan setiap guru ekonomi antara sekolah yang satu dengan lainnya juga tidak sama. Sehingga dengan perbedaan-perbedaan tersebut akan berpengaruh terhadap intensitas pengetahuan maupun pengalaman yang diperoleh siswa. Madrasah Aliyah (MA) Al-Asror Patemon Gunungpati Semarang adalah salah satu sekolah yang dipilih oleh penulis sebagai obyek penelitian, karena di Madrasah Aliyah tersebut didalam penerimaan siswa baru bersifat terbuka. Maksud dari keterbukaan tersebut adalah bahwa di MA Al-Asror ini tidak menutup peluang bagi siswa-siswi yang ingin masuk baik yang berasal dari SMP maupun MTs baik swasta ataupun negeri. Di dalam proses pembelajaran di MA tersebut, seorang guru tidak membedakan siswa antara siswa yang berasal dari SMP maupun MTs melainkan pada saat pembelajaran setiap siswa diberi kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan belajarnya guna mencapai suatu prestasi belajar. Siswa kelas II MA Al-Asror Patemon Gunungpati Semarang tahun ajaran 20042005 yang jumlah siswanya sebanyak 142 siswa yang terdiri dari kelas IIA sebanyak 48 siswa, kelas IIB sebanyak 46 siswa dan kelas IIC sebanyak 48 siswa. Untuk mata pelajaran akuntansi kelas II diampu oleh seorang guru baik untuk kelas A, B dan C yang tentunya tidak berbeda dalam penyampaian materinya untuk tiap kelas tersebut. Meskipun demikian, pemahaman siswa terhadap mata pelajaran akuntansi berbeda-beda yang kemudian akan berdampak pada pencapaian prestasi belajar yang berbeda pula yaitu ada yang tergolong rendah dan ada pula yang tergolong tinggi. Di MA Al Asror Patemon Gunungpati Semarang khususnya kelas II tahun pelajaran 2004 2005 juga mengalami hal yang demikian, yaitu prestasi belajar yang diperoleh setiap siswa sangat bervariasi. Hal ini dibuktikan pada nilai yang diperoleh sewaktu siswa masih duduk di kelas I khususnya untuk mata pelajaran akuntansi. Nilai yang diperoleh siswa setiap akhir semestre ini merupakan nilai gabungan antara nilai harian nilai meio semestre dan nilai ujian akhir semestre kemudian dirata-rata dan hasilnya masih banyak yang berada di bawah 6,5 atau 7. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa tersebut mengalami peningkatan Atau bahkan penurunan, penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut unguk mengungkap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar tersebut yang meliputi faktor motivasi, dukungan orang dan asal sekolah. Berbicara tentang pendidikan khususnya dalam hal prestasi belajar, sosok guru sering dituduh sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap kualitas pendidikan. Padahal bukan guru saja yang menjadi faktor penentu melainkan orang tua juga ikut menentukan, karena pada dasarnya pendidikan anak yang pertama dan utama adalah dari orang tua. Selama ini masih banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran akuntansi itu sulit, karena materinya sebagian besar adalah hitungan sehingga memerlukan banyak latihan. Dan biasanya siswa itu segan untuk mempelajari materi pelajaran yang ada hitubgannya seperti matematika, akuntansi dan lain-lain. Padahal ketrampilan menghitung itu sangat penting untuk dipelajari baik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya ataupun untuk kehidupan sehari-hari. Mengingat begitu pentingnya aspek motivasi, dukungan orang tua dan asal sekolah terhadap mata pelajaran akuntansi, maka diperlukan Pemahaman secara tuntas dan mendalam tentang aspek-aspek tersebut agar pengelolaan pendidikan di MA Al-Asror Patemon Gunungpati Semarang khususnya untuk kelas II tentang mata pelajaran akuntansi dapat berjalan Dengan baik. Atas dasar hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul 8220 Pengaruh motivasi, dukungan orang tua dan asal sekolah terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi pada siswa kelas II MA Al-Asror Patemon Gunungpati Semarang 2004 pelularan 20048221. Untuk mendapatkan arquivo lengkap dalam Bentuk MS-Word, (bukan pdf) silahkan klik Cara Mendapatkan Arquivo atau klik disiniJudul Skripsi: Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas VII SMP N 1 Tarub A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia dalam membangun Kehidupanya didalam suatu Negara, karena dengan pendidikan manuscrito diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan kreatifitas. Pendidikan merupakan suatu kegiatan terencana untuk membekali diri. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai proses menumbuh kembangkan eksistensi peserta didik yang memasyarakat, membudaya dalam kehidupan yang berdimensi local, nasional global. Definitive Pendidikan Menurut Para Ahli: Ki Hajar Dewantara Pendidikan adalah segala daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar Dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghiduokan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini munkinakan terjadi didalam pergaulan biasa atau pergaulan orrang dewasa dengan orang muda, munkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawassan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup. Pendidikan adalah pproses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi mahluk manuscrito yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia Pendidikan adalah usaha, pengaruh, Perlindungan dan bantuan Yang diberikan kepada anak ágar tertuju kepada keewasaannya, atau lebh tepatnya membantu anak ágar cukup cakap melaksanakn tugasnya Sendiri Pendidikan adalah pengaruh Lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan Yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sifatnya Pendidikan adalah usaha Sadar Yang oleh dilakukan Keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agr dapat mempermainkan peranan ddalm berbagai lingkungan ocultar secara tetap untuk masa yang akan datang Sistem pendidikan Indone Sia yang terdiri dari ketentuan umum yang selalu berubah seperti kurikulum, tujuan, siswa, tenaga pendidikan, selalu mengalami perubahan dari waktu kewaktu. Hal ini sebagai akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi (IPTEK) yang semakin canggih maupun sumber daya manusia (SDM) yang semakin berkualitas, maka tujuan pendidikan selalu berubah kearah yang lebih baik yaitu menuju tercapainya kepribadian manusia Indonésia yang seutuhnya. Maksudnya adalah manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis. Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru, dimana pembelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditunjukan embelajarkan siswa. Untuk membelajarkan siswanya, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru ialah dengan mengupayakan supaya siswanya dapat meningkatkan prestasi belajar dalam mata pelajaran ekonomi. Menurut Dimyati dan Mujiyono (2009113) belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Kegiatan belajar tersebut ada yang dilakukan di sekolah, di rumah, dan Ditempat lain seperti museum, perpustakaan, kebun binatang, sawah, dan lain-lain. Sekolah merupakan lembaga social formal yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Negara sebagai tempat atau linkungan pendidikan, sekolah disatu pihak mewakili Negara dan dipihak lain mewakili orang tua atau masyarakat setempat. Menurut Brotosejati (20055) produk sekolah dianggap baik jika memberikan konstribusi nyata berupa sikap yang sesuai norma yang berlaku dan tak kalah pentingnya prestasi yang baik dimiliki oleh para lulusannya (saída). Kenyataan rata-rata prestasi belajar siswa dinegara berkembang jauh lebih rendah dibandingkan dengan prestasi belajar siswa di Negara maju, padahal biaya pendidikan lebih tinggi. Dalam kegiatan pembelajaran akan sangat efektif apabila guru menguasai materi pembelajaran yang akan diajarkan, mampu menggunakan fasilitas mídia pembelajaran yang ada, dan terlebih lagi guru harus mampu mengelola kelas agar tidak pasif selama proses belajar mengajar. Guru harus selalu mampu memainkan peranannya di dalam ruang kelas. Guru merupakan sebagai ujung tombak transformasi nilai pengetahuan dan nilai sikap pada anak didik, yang mana anak didik sering dijadikan tumpuan kesalahan jikasebuah proses pembelajaran tidak menghasilkan nilai yang diharapkan. Padahal dalam kegiatan belajar mengajar hasil akhir tidak hanya guru saja, namun sangat bergantung pada factor banyak Anatara lain: siswa itu sendiri, sarana pembelajaran, serta dukungan dari pihak lain diantaranyakepala sekolah dan orang tua. Selain sekolah sebagai linkungan pembelajaran, keluarga merupakan linkungan pembelajaran yang paling utama sebagai peranan linkungan yang paling penting dan karena tidak ada batas waktunya. Dalam kehidupan sehari-hari orang akan selalu berinteraksi di dalam linkungan, terutama didalam linkungan keluarga. Linkungan keluarga akan memberikan pengaruh dan pengalaman. Linkungan keluarga akan mempengaruhi perubahan sikap dan tinkah laku individunya masing-masing. B. Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah tersebut, maka permasalahan yang muncul sekarang adalah 8220Adakah terdapat hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII SMP N 1 Tarub8217 C. Tujuan Penelitian 183 Untuk mengetahui bagaimana perana orang tua siswa didalam memotivasi anaknya selama anaknya Belajar 183 Untuk mengetahui tingkat kemajuan prestasi belajar ekonomi siswa selama termotivasi orang tuanya D. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis Yang diperoleh dari penelitian ini bagi Sekolah adalah sebagai bahan masukan dalam bidang Pendidikan khususnya permasalahan Yang menyangkut prestasi siswa dan sebagai bahan pertimbangan bagi Sekolah dalam memahami prmasalahan Yang dihadapi oleh para siswanya terkait dengan prestasi Belajar ekonomi siswa dengan pengaruh perhatian utan Tua di Dalam linkungan keluarga. B. Manfaat Praktis Siswa dapat meningkatkan belajar ekonomi karena motivasi dari orang tua Guru dapat menciptakan suasana belajar yang membuat para peserta didiknya menjadi tertarik pada pelajaran ekonomi E. Landasan Teori 1. Pengaruh Perhatian 0rang Tua a. Fungsi Keluarga dalam Pendidikan Linkungan adalah sesuatu yang ada di alam sekitar kita yang memiliki pengaruh tertentu kepada individu disekitarnya. Pada kehidupannya manuscrito akan berinteraksi dengan sekitarnya karena manusia memang mahluk sossial. Dari berinteraksi inilah yang akan memberikan pengalaman yang akan membentuk kepribadian setiap individunya. Linkungan tersebut dapat berupa linkungan keluarga, linkungan masyarakat, maupun linkungan sekolah. Sedangkan linkungan pertama untuk mengenal belajar yang membentuk kepribadian diri setiap individu adalah keluarga. Sedangkan pada linkungan sekolah untuk meninkatkan kwalitas penietahuan. Pertamakali seorang anak belajar, mengênios sesuatu sejak lahir dari orangtuanya didalam linkungan keluarganya. Maka orang tua berperan sangat penting untuk memberikan pendidikan dasar bagi anaknya, terutama dalam hal akhlak karena sesungguhnya belajar itu untuk mendidik anak. B. Perhatian Orang Tua Perhatian orang tua sangat penting untuk menunjang semangat belajar anak. Menurut Dakir (2004114) perhatian merupakan keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik yang ada didalam maupun yang ada diluar. Sedangkan yang dimaksud perhatian orang tua adalah kecenderungan keaktifan perhatian orang tua yang dikerahkan untuk memberikan motivasi atau dorongan yang positif terhadap anaknya dalam usaha mencapai prestasi belajar yang seoptimal munkin. Dalam melakukan aktifitas belajarnya anak sangat membutuhkan perhatian orang tua, orang tua sebaiknya terus memberikan motivasi agar anaknya selalu semangat dalam belajarnya. Jika anak sedang belajar janganlah orang tua mengganggu, misalnya dengan menyuruh mengambil sesuatu apabila tidak terlalu penting, karena akaan membuat konsentrasi belajar anak menjadi terganggu. Sebaiknya anak diberikan tempat belajar yang nyaman dan tentram untuk belajar. Keterkaitan antara peran dan perhatian orang tua debgan pendidikan anak tidak terlepas dari kondisi ekonomi keluarga. Secara umum dapat dikatakan jika kondisi orang tua mencukupi, maka anak akan mendapat kesempatan yang luas dalam mengembangkan bakat dalam dirinya secara ideal, yakni dengan fasilitas belajar yang memadai. Diunkapkan por Philiphs (200632) menyatakan bahwa pendidikan orang tua dan social ekonomi yang baik akan berdampak pada prestasi siswa dan cenderung untuk mencapai tinkat pendidikan tertinggi. 2. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar Belajar dapat diartikan sebagai proses yang dilakukan untuk individuo untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan linkungannya. Belajar merupakan salah satu factor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Konsep belajar selalu menunjukan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik aytau pengalaman tertentu. Perubahan dapat berubah penemuan informasi atau penguasaan ketrampilan yang telah ada, tambahan informasi, atau penghilangan perilaku yang tak dikehendaki. Beberapa pengertian belajar menurut beberapa ahli 1. Belajar menurut Hilgared Proses munculnya atau berubahnya perilaku karena adanya respond terhadap suatu situasi 2. Belajar menurut Winkel Suatu aktifitas mental atau spikis yang berlangsung iteraksi aktif dengan linkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan Sikap-sikap. 3. Belajar menurut Skinner Skiner berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat belajar maka responnya akan menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya akan menurun. Dengan demikian belajar adalah proses perubahan perilaku seseorang menjadi lebih baik dalam perilaku dan untuk menghasilkan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap-sikap. Mekanisme proses belajar dalam diri siswa menurut teori pengolahan informasi adalah debagai berikut: 1. Siswa menerima input informasi 2. Siswa mengolah informasi (menafsirkan, mengasosialisasikan, mendeferensiasikan, dan sebagainya) sehingga menghasilkan kesimpulan, generalisasi dan keputusan-keputusan tertentu 3. Ekspresi hasil pengolahan Informasi (siswa memilih, menggunakan dan menggerakan instrumento seperti mulut, kaki dan tangan untuk mengekspresikan hasil pengolahan informasi sehingga menghidupkan seperengkat pola-pola sambutan terhadap informasi. Pola-pola sambutan hidup dapat berupa lisan, tulisan, tindakan atau gerakan tertentu. Proses belajar berlangsung melalui Beberapa tahapan berikut: 1. Peserta didik merasakan adanya kebutuhan, misalnya ia ingin meningkatkan atau mempretahankan prestasinya (competição), baik yang ditimbulkan dari dalam dirinya (intrínseco) maupun karena dorongan dari luar (ekstrinsik) 2. Peserta didik menyadari bahwa cara-cara belajar Yang selama ini bia Sa ia gunakan (hábitos) atau ketrampilan-ketrampilan (habilidades) yang telah dimilikinya ternyata tidak memadai lagi untuk meningkatkan atau mempertahankan prestasinya sehingga ia memerlukan pola-pola sambutan (perilaku) baru 3. Peserta didik mencoba melakukan cara-cara atau pola-pola sambutan Yang telah diketahuinya kedalam praktik. Munkin ia gagal atau munkin juga berhasil mencapai atau mempertahankan prestasi yang diinginkan (intensif dan tujuannya) kalau berhasil, ia cenderung menggunakan kembali pola-pola sambutan (perilaku) itu dalam mmenghadapi tantangan (desafio), situasi atau masalah (problema) yang serupa Unsur - Unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran 1. Dinamika siswa dalam belajar a. Ranah Kognitif (Al Nahiyah AL fikriyyah) Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktifitas otak termasuk dalam ranah kognitif. Ada terdapat acuan jenjang proses berfikir dalam ranah kognitif 183 Pengetahuan (conhecimento) adal kemampuan seseorang untuk mengingant-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah ide, gejala, rumus-rumus tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya 183 Pemahaman (conhecimento) adalah Kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu itu diketahui dan diaten 183 Penerapan (aplicação) kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara metode-metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya dalam situasi yang baru Dan konkrit 183 Análise (análise) adalah kemampuan seseeorang untuk meneliti atau menghiraukan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian atau factor-faktor yang satu dengan factor-faktor yang lain 183 Sintese (síntese) adalah kemampuan berfikir yang merrupakan kebalikan dari proses berfikir analisis 183 Penilaian (avaliação) adalah merupakan kemampuan seseorang untuk membuat pertimbangan te Rhadap suatu situasi, nilai, atau ide b. Ranah Afektif (Alnahiyah AlManqifiyyah) Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkahlaku, seperti perhatiannya terhadap matapelajaran ekonomi disekolah, kedisiplinannya dalam mengikuti pelajaran ekonomi di sekolah, motivasinya yang tinggi untuk tau lebih banyak mengenai pelajaran ekonomi yang diterimanya. Oleh Krathwohi (1974) ranah afektif diperinci kedalam lima jenjang: 183 Recebendo (menerima atau memperhatikan) adalah kepekaan seseeorang dalam menerima rangsangan (estímulo) dari luar yang namorando kepada dirinya dalam bentuk masalah, situaz, gejala dan lain-lain 183 Responding (menanggapi) Adalah kemampuan yang dimiliki oleh sesseorang untuk mengikutsertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara 183 Valorizando (menghargai) merupakan penilaian sikap yang mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui, dan menentukan sikap, misalnya mau menerima pendapat orang lain 183 Organização (mengorganisasikan) artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang lebih universal, yang membawa kepada perbaikan umum 183 Caracterização por um complexo de valor ou valor (karakteristik dengan suatu nilai atau komplek nilai) yakni keterpaduan semua sistema nilai yang telah dimiliki seseorang, yang Mempengaruhi pola kepribadi E dan tingkah lakunya c. Ranah Psikomotorik (Naliyah Al Harokah) Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan ketrampilan (habilidade) atau ketrampilan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Wujud nyata dari hasil belajar psikomotorik adalah sebagai berikut: 1) Presepsi, yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendiskriminasikan) hal-hal secara khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut. Misalnya pemilihan warna, angka 6 (enam) dan 9 (Sembilan) 2) Kesiapan, yang mencakup ketentuan penetapan diri dari dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau rangkaian gerakan, kemampuan ini mencakup jasmani dan rohani. Misalnya posisi star lomba lari 3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan peniruan. Misalnya meniru gerak tari, membuat linkaran diatas pola 4) Gerakan yang terbiasa, mecakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh. Misalnya melakukan lompat tinggi dengan tepat 5) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak-gerak dengan persyaratan khusus yang berlaku, misalnya ketrampilan bertanding 6) Kreatifitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru atas dasar prakarsa sendiri. Misalnya kemampuan membuat tari kreasi baru 7) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau ketrampilan yang terdiri dari banyak tahap, secara lancer, efisien dan tepat. Misalnya bonkar pasang peralatan sevara tepat 2. Dinamika Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Hampir disemua Negara beradab, guru diakui sebagai suatu profesi khusus. Dikatakan demikian karena profesi keguruan bukan saja memerlukan keahlian tertentu sebagaimana profesi lain, tetapi juga mengemban misi yang paling berharga yaitu pendidikan dan peradaban. Atas dasar itu dalam kebudayaan bangsa yangberadab, guru senantiasa diagungkan, disanjung, dikagumi, dihormati karena perannya yang penting bagi eksistensi bangsa dimasa depan. Peran guru di sekolah sebagai fasilitator atau moderador dengan tugas membro estímulo peserta didik agarsiswa mau belajar sekaligus merumuskan pengertian dari dirinya. Guru mengevaluasi kesesuaian antara pemikiran siswa dengan para ahli, mengjak dialog agar para siswa senantiasa aktif dan kritis, mencari pemecahan masalah bersama. Guru menekankan bagaimana agr siswa bebas berfikir, berkreasi dan berkembang. Karakter membelajarkan adalah siswa dan guru sama-sama aktif, menekankan proses dan hasil, pembelajaran yang lues dan menyenangkan. Dalam pembelajaran perana guru sangat penting, apabila jika peserta didiknya menyadari akan pentingnya kegiatan pembelajaran tersebut untuk dirinya. Karena proses belajar merupakan suatu rangkaian interaksi dua arah antara siswa dan guru dalam rangka mencapai tujuan belajar Proses pembelajaran tersebut melibatkan tiga komponen utama yaitu: a) Peserta didik dengan segala karakteristiknya, yang terus berusaha mengembangkan dirinya seoptimal munkin melalui berbagai kegiatan belajar untuk mencapai tujuan sesuai Dengan tahapan perkembangan yang dijalaninya b) Tujuan (hal yang diharapkan tercapai setelah terjadinya kegiatan pembelajaran), yang merupakan seperangkat tugastuntutankebutuhan yang harus dipenuhi, atau sistema nilai yang harus tampak dalam perilaku dan merupakan karakteristik kepribadian siswa c) Guru (orang dewasa yang karena jabatannya formal ) Selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat (mengajar) sehingga memunkinkan terjadinya proses pengalaman belajar (experiência de aprendizagem) pada diri siswa dengan mengarahkan segala sementes (aprendizagem de recursos) e menggunakan strategi belajar mengajar (estratégia de ensino-aprendizagem) yang Tepat Guru dan siswa berperan berbuat aktif dalam suatu kerangka kerja dan menggunakan kerangka berfikir yang dipaham bersama. Guru berhasil mengajar apabila tercapainya harapan, yaitu perubahan perilaku dan pribadi siswa. Siswa berhasil belajar apabila telah mengalami perubahan-perubahan perilaku dan pribadi setelah mengalami proses belajar. Sistem pengajaran adalah ramuan yang terorganisasi dari unsure-unsur manuscrito, material, fasilitas, perlengkapan dan proseduryang satu sama lain berinteraksi untuk mencapai tujuan manuscrito, guru, siswa dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, slide, tipe dan sejenisnya. Fasilitas dan perlengkapan misalnya ruang kelas, ruang audio-visual, computador dan sebagainya. Prosedur meliputi jadwal, metode penyampaian, penyeddiaan untuk praktik, belajar, pengujian, penjurusan, kenaikan kelas dan sebagainya. Sistema de Didalam suatu sistema de segurança sem perigo do sistema de percussão do sistema de percussão do sistema de percussão de Sequaligus (orang yang mengajar). Guru sebagai perancang system, menyususn suatu system, pengajaran, sedangkan pelaksanaanya digantikan oleh tenaga lain atau media lain. Hipotesis adalah kesimpulan yang bersifat sementara dalam perumusan masalah. Hipotesis dalam penelitian ini adalah 8220pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas VII SMP N 1 Tarub8221 G. Metode Penelitian 1) Populasi dan sampel Penelitian populasi biasanya dinamakan sensus. Menurut Danim (2004), populasi adalah universum (keseluruhan), dimana universum dapat berupa orang, benda atau wilayah yang lain diketahui oleh peneliti. Sedangkan menurut Hadi (2000. 202), adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki dibatasi jumlah penduduk yang paling sedikit mempunyai karakteristik yang sama. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 1 Tarub. Jumlah popuasi siswa sebanyak siswa kelas VII SMP N 1 Tarub. Sampel merupakan sub unidade atau bagian dari populasi penelitian. Menurut Arikunto (1996), bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dimaksudkan untuk menggenerasikan hasil kesimpulan sehingga kesimpulan yang diangkat berlaku untuk seluruh subjek yang menjadi populasi. Dalam hal ini pengambilan subjek berdasrkan cirri-ciri yang dimiliki sesuai dengan tujuan penelitian dan setiap kelasnya diambil secara acak. Menurut Kerlinger (1986), variável adalah suatu konsep. Sedangkan menurut Hadi (2000. 224), variável adalah gejala-gejala yang menunjukan variasi, baik dalam jenisnya maupun dalam tingkatannya. Dengan demikian variável dalam penelitian ini adalah dua variável: a) Variabel Bebas adalah variável yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain, variabelnya adalah 8220perhatian orang tua8221 b) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan variabel lain. Variabelnya adalah 8220prestasi belajar ekonomi8221. 3) Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data yang digunakan adalah penggunaan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber asli. Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam ddokumen. uma. Kuisioner angket Menurut Joali dan Mujiono (2007), angket diartikan sebagai alat pengumpul data yang berisi pertanyaan yang akan diisi atau dijawab oleh responden. Sedangkan menurut Nasution (2004), angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi atau juga dapat dijawab dibawa pengawasan peneliti. Dalam hali ini respondennya adalah siswa SMP N 1 Tarub. Observasi adalah pengumpulan data secara sistematis dengan pengamatan terhadap objek, secara langsung observasi dimaksudkan untuk memperoleh data tanpa adanya manipulasi atau hal-hal yang sengaja dipengaruhi oleh pihak tertentu. Sehingga data yang diperoleh menggambarkan suatu keadaan yang nyata dan apa adanya. Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung pada jam mata pelajaran ekonomi siswa kelas VII SMP N 1 Tarub. Dokumentasi adalah pencarian data dengan cara menghimpun keterangan-keterangan yang diperoleh dari dokumen dari catatan tertentu. Peneliti dapat memperoleh data yang bersumber dari jurnal, buku cetak, hasil penelitian, surat kabar, legger nilai dan sebagainya. Keaslian sumber data masih dapat terjaga dan data yang terdapat pada dokuen tidak akan berubah. Peneliti perlu memastikan saja bahwa data yang dikumpulkan berkaitan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian. H. Analisis Data Aktifitas menentukan dan menguji keterkaitan antar data variabel. Data yang telah disusun dan dikelompokan untuk selanjutnya diperhatikan mengenai keterkaitan antar variabel data untuk dianalisis. Sebab seberapapun banyaknya data apabila tidak dianalisis secara baik, maka data tersebut tidak berarti sama sekali. Purwanto, 2009.Evaluasi Hasil Belajar. YogyakartaPustaka Belajar A. Bagian AwalPembuka Skripsi Bagian awal skripsi meliputi (1) halaman judul, (2) haalaman persetujuan, (3) halaman pengesahan, (4) halaman pernyataan, (5) prakata, (6) abstrak, (7) daftar isi, (8) daftar singkatan dan lambing, (9) daftar table (jika ada), (10) daftar gambar (jika ada), dan (11) daftar lampiran (jika ada). 1. Halaman Judul Halaman Judul Memuat (1) logo universitas, (2) judul skripsi, (3) status karangan, (4) maksud penulisan skripsi, (5) identitas penulis (nama, NPM, prodi), (6) nama fakultas dan universitas, serta (7) tahun ujian skripsi. 2. Halaman Persetujuan Halaman ini berisi tanda tangan dari para pembimbing dan ketua progdi sebagai tanda persetujuan bahwa skripsi yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk diuji. 3. Halaman Pengesahan Halaman ini berisi keterangan tentang hari dan tanggal ujian, persetujuan panitia ujian (ketua, sekertaris, para penguji) dan pengesahan oleh dekan. 4. Halaman Pernyataan Halaman ini berisi keterangan keaslian skripsi yang seluruh isinya menjadi tanggung jawab penulis skripsi. Halaman ini memuat keterangan tentang tersusunnya skripsi, pemberian tugas, ucapan terimakasih dan harapan akan manfaaat dan masukan dari pembaca untuk peningkatan kualitas skripsi. Halaman ini berjumlah maksimal satu lembar yang memuat nama mahasiswa, judul, pembimbing, kata kunci (maksimal empat mata). Di bawah kata kunci, berisi uraian singkat tentang permasalahan, metode penelitian, landasan teori, hasil temuan dan rekomendasi. Daftar isi merupakan penyajian sistematika skripsi secara keseluruhan, mula dari bagian awalpembukaan skripsi, termasuk lampiran-lampirannya. Judul dan subjudul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung ditunjukan halamannya. 8. Daftar Singkatan dan Lambang (jika ada) Daftar ini memuat singkatan dan kambang yang dugunakan dalam skrripsi. 9. Daftar Tabel (jika ada) Daftar table berisi nomor urut table yang terdapat dalam skrpsi. 10. Daftar Gambar (jika ada) Daftar ini berisi nomor urut gambar yang terdapat dalam skrpsi. 11. Daftar Lmpiran (jika ada) Daftar ini menyajikan nomor urut lampiran yang terdapat dalam skripsi. B. Bagian IsiInduk Skripsi BAB I :PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah
No comments:
Post a Comment